Badar.co.id - Jokowi mengungkapkan, beberapa guru semasa sekolahnya masih hidup, meskipun ada yang berdomisili di luar kota. Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memamerkan ijazah pendidikan formalnya mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi di tengah polemik mengenai keaslian dokumen tersebut. Momen ini terjadi saat Jokowi mengundang sejumlah awak media ke kediaman pribadinya di Sumber, Solo, kutip merdeka, Rabu (16/4).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini memperlihatkan ijazah pendidikan formalnya mulai dari SD hingga perguruan tinggi di kediaman pribadinya di Solo. Ijazah yang diperlihatkan termasuk dari SD Negeri 112 Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Solo, SMA Negeri 6 Solo, dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Berikut rincian pendidikan Jokowi.
Pendidikan Dasar:
SD Negeri 111 Tirtoyoso (sekarang dikenal sebagai SD Negeri 112 Tirtoyoso), lulus pada tahun 1973
Pendidikan Menengah:
SMP Negeri 1 Solo
Pendidikan Menengah Atas:
SMA Negeri 6 Solo, dimana Jokowi menjadi juara umum
Pendidikan Tinggi:
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), lulus pada tahun 1985 dengan skripsi berjudul "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta"
Jokowi juga mengungkapkan bahwa beberapa guru semasa sekolahnya masih hidup dan tersebar di berbagai kota. Banyak teman sekolahnya juga masih tinggal di Solo. Ia bahkan pernah mengunjungi sekolah-sekolah lamanya di Solo pada Oktober 2024, dimana ia bernostalgia dengan guru dan teman-teman sekolahnya.
Menariknya, ijazah UGM yang diperlihatkan Jokowi terlihat mirip dengan foto yang beredar di media sosial. Namun, Jokowi enggan mengonfirmasi kesamaan tersebut.
Saya enggak tahu (foto ijazah yang beredar)," singkatnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan langkah hukum untuk menanggapi tuduhan pemalsuan ijazah yang dinilai telah menyebar luas dan mengarah pada fitnah.
"Saya mempertimbangkan, karena ini sudah menjadi fitnah di mana-mana, pencemaran nama baik, saya mempertimbangkan untuk melaporkan ini, membawa ini ke ranah hukum," tegasnya.
Mengenai tuduhan pemalsuan ijazah, Jokowi menyatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum karena merasa telah menjadi korban fitnah dan pencemaran nama baik.
Editor: Khang's